Jodoh di Tangan Tuhan?

Hola como estas? gue tau ini random banget dan sangat keluar dari topik tapi mo ngasih tau aja gue lagi seneng banget belajar bahasa spanyol, semua karena Breaking Bad aka best tv series ever haha bodoamat.

Gue mau membuka topik dengan sebuah pertanyaan yang bisa kalian jawab dalam hati aja "Apa pendapat kalian tentang pacaran dengan mantan dari teman sendiri?". Kurang lebih topik blog ini ada diseputaran itu (semoga ga keluar topik yak).

Secara pribadi gue sangat menjujung tinggi prinsip "Tidak Boleh Pacaran dengan Mantan Pacar Teman Sendiri". Alasannya sederhana sih gue ga ingin disaat gue "bahagia" sama pacar lalu ada temen gue sendiri yang sedih atau ga bahagia atas kebahagiaan gue. Gue suka memposisikan diri gue sebagai orang lain untuk sedikit lebih mengerti apa dampak dari keputusan yang gue ambil buat orang lain atau bahasa ringannya "anaknya ga enakan". Mungkin emang ga ada masalah kalau dalam konteks ini adalah teman yang jauh atau bukan dalam inner circle kita, tapi kalau orang ini adalah mantan dari teman yang kita anggap dekat atau bahkan sahabat kita sekalipun itu udah pasti harus dihindari.

Segala sesuatu punya proses, untuk sampai menikah pun ada proses yang panjang. Disaat kita masuk dalam tahap pendekatan dengan seseorang, disitulah kita mencari tahu background dari orang ini. Kembali lagi pada pertimbangan diri sendiri apakah mau menerima orang itu dengan segala latar belakangnya atau tidak, begitu pun dengan latar belakang percintaannya. Dalam proses pertimbangan ini ada satu proses yang melekat dan ga bisa kita lewatkan yaitu proses mendoakan. Kita doa sama Tuhan (Tuhan apa pun yang kalian percayai) apakah dia orang yang Tuhan kehendaki atau bukan, karena restu pun bukan dari orang tua atau keluarga saja, tapi dari Tuhan juga perlu. Dan satu pokok doa lagi, apakah ada orang yang akan tersakiti oleh hubungan ini terutama orang yang berpengaruh juga untuk hidup kita. Dengan sendirinya tanpa kita sadari Tuhan akan ngasih jawaban kok atas pertanyaan-pertanyaan yang kita gumulkan ini.

Tapi gimana dengan statement "Kalau dia emang ternyata jodoh gue gimana?". Menarik bung. Dulu gue pernah ikut asistensi agama waktu kuliah dan salah seorang kakak asistensi gue pernah bilang "kita berhak buat memilih pasangan kita siapa, tapi balik lagi Tuhan berkehendak atau engga atas pilihan kita" dan kalimat itu masih tertanam di kepala gue. Coba deh dipikirin lagi, kalimat itu ada benarnya menurut gue. Jodoh ga datang dengan sendirinya, apalah artinya kita berdoa meminta tapi kita tidak berusaha? Kita cuma percaya Tuhan akan memberikan jodoh pada saat yang tepat, ya tapi kapan saat tepatnya kalau lo sendiri ga mau berusaha untuk mencarinya? Ohya ada juga orang yang udah menikah tapi malah bercerai padahal bercerai itu sangat dilarang agama. Apakah mereka menikah bukan dengan jodohnya? Dan jangan lupa juga, banyak orang diluar sana yang ga menikah sampai mereka tua. Apa Tuhan lupa ngasih mereka jodoh? Menurut gue sih itu pilihannya mereka. Gue ga merekomendasikan juga memilih untuk tidak menikah dari pada menikah dengan mantan sahabat sendiri yaaa, bukan itu konteksnya. Maksud gue disini adalah kita punya pilihan untuk memilih siapa yang akan kita sakiti dan siapa yang akan kita bahagiakan. Manusia tuh seketika jadi lebih bodoh dari hewan disaat sedang jatuh cinta, ga bisa berpikir rasional jadi sebelum semakin jauh dan semakin bodoh mari kita merenungkan sejenak tentang topik ini. Semoga bisa jadi perenungan dalam memilih pasangan.

Comments

Popular posts from this blog

Let's Talk About Movies!

Yaudahlah

My Average Dreams