2021 was a big piece of sh**
Here i am at the end of 2021 sipping my beer, reflecting on what happened in my life so far especially in 2021.
Ternyata tahun ini masih bukan menjadi tahun terbaik gue. Banyak hal yang tetap bisa gue syukuri tapi gue masih merasakan kekosongan dalam diri gue. Tahun ini gue melihat banyak teman teman gue yang udah memulai chapter baru dalam hidup mereka, ada yang tunangan sama pacarnya dari SMP, ada juga yang tunangan dengan orang yang baru mereka kenal 5 bulan, ada yang menikah, ada yang hamil, ada yang melahirkan, ada yang hamil anak ke-2, ada yang berhasil dalam pekerjaannya, punya jabatan bagus, keterima CPNS, punya pacar baru dan hal hal menarik lainnya di hidup mereka. Ga mau bullshit dengan bilang gue ga iri, ya jelas lah gue iri dengan semua pencapaian teman-teman gue yang rasanya masih sangat jauh untuk gue capai bahkan kayaknya emang ga mungkin juga bisa ngerasain pencapaian dan kebahagiaan yang mereka punya. Tapi dibalik semua kebahagiaan dan pencapaian orang lain itu gue juga melihat beberapa teman gue yang kurang beruntung di tahun ini dengan kehilangan orang orang yang mereka sayangi karena Covid, ada juga yang kehilangan pekerjaan ada juga yang kehilangan pasangan. Gue harusnya bersyukur karena masih memiliki kesehatan baik diri gue sendiri maupun keluarga gue, gue masih mempunyai pekerjaan yang masih membayar upah dengan layak ditengah masa pandemi ini tapi wajar kan gue masih tetap iri dengan ruput tetangga?
Tahun ini gue banyak kecewa dalam hal percintaan, duh gue emang hopelessly romantic. Disaat gue pikir gue ketemu dengan seseorang yang akan menjadi "The One", secepat itu juga orang itu akan hilang dari radar gue. Apakah gue punya kekuatan menyingkirkan pria pria yang harusnya bisa berpotensial? atau gue nya yang terlalu mengerikan untuk dideketin ya? pertanyaa-pertanyaan ini yang selalu muter muter di otak gue sepanjang tahun ini. Walaupun gue ga berhasil dalam pekerjaan, tapi at least harusnya bisa dong gue berhasil di percintaan? Tapi kok gue cupu dalam segala hal ya..
Harapan gue sih walaupun gue ga berhasil dalam segala hal, gue pengen enjoy every moment aja, ga mau overthinking untuk segala hal, bener bener pengen belajar terima nasib bahwa gue ga berhasil di masa muda gue ini. Gue pengen enjoy waktu dengan diri sendiri, dengan keluarga dan dengan temen-temen terdekat gue tanpa mikirin seberapa kejamnya dunia nyata, dan seberapa besar tuntutan yang ada di pundak perempuan berusia 25 tahun nanti.
Comments
Post a Comment